Ini cerita seorang teman, setiap akan berangkat turing, celana bagian belakangnya disiram air. Alasannya, untuk membantu agar bagian bokong tetap adem selama duduk di jok.
Buat yang biasa turing, cara ini pasti dianggap lucu. Bayangkan kalau setiap turing harus pakai celana basah. Selain masuk angin, bisa juga malah bikin lembab kulit bagian dalam.
Dan bukan tidak mungkin, jamur kulit mengintai. "Intinya adalah pemakaian celana.
Itu sebabnya kenapa pada celana turing dilengkapi lubang sirkulasi udara.
Supaya bokong tidak gampang panas ketika diajak menempuh perjalanan jauh," terang Danu dari DTMC, produsen apparel turing.
Pada celana turing produk luar seperti merek Alpinestar atau Dainese, lubang sirkulasi berupa bahan kevlar yang dijahit pada bagian paha sebelah dalam.
Bahan seperti ini motifnya mirip jaring, lentur, tidak tembus air tetapi bisa dilalui udara dari dalam keluar (one way).
Sedangkan untuk masuknya udara,ada di bagian paha di atas dengkul.
Tergantung merek. Ada yang pakai velcro,ada juga pakai ritsleting Kalau dipakai turing tinggal buka penutup atau ritsleting.
Udara mudah masuk melalui bagian ini, tambah Arif dari Motoritz di Jl. Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ritsleting atau velcro yang dipakai juga waterproof, sehingga air tidak mudah masuk.
Jika ritsleting atau velcro dibuka, udara mudah masuk dari bagian ini, lalu menyebar ke bagian paha dan bokong, selanjutnya keluar melalui bahan kevlar.
Produk celana turing merek Dainese,ada juga yang tidak menggunakan bahan kevlar, tetapi sirkulasi keluar udara melalui ritleting di bagian belakang.
Ritsleting yang memanjang di bagian belakang dari samping kanan ke kiri.
Dibagian dalamnya terdapat lapisan bahan yang bisa dipakai untuk udara keluar dari dalam celana.
Selain sirkulasi, lapisan bahan di bagian bokong juga membantu mengurangi panas.
"Lapisan dalam yang di dalamnya ada bahan mirip busa, untuk membantu sistem sirkulasi," bilang Arif.