Ketua IMI Aceh, Ibnu Rusdi mengatakan, juri dan pengawas balapan roda dua di Aceh sudah bisa mengikuti ujian lisensi bertaraf nasional di Aceh tanpa harus mengambil ujian lisensi di Jakarta.

"Jika pengurus (IMI) sudah mempunyai lisensi bertaraf nasional, maka bisa ikut event-event balapan di mana saja. Semua pengurus yang ingin menjadi pimpinan IMI dan pengawas lomba balapan diwajibkan memiliki lisensi ini," kata Ibnu Rusdi.

Selain itu, keuntungan ujian lisensi diadakan di Aceh, bisa mengurangi biaya transportasi yang dikeluarkan. Karena jika pengurus IMI Aceh ingin punya lisensi harus ke Jakarta, akan menghabiskan banyak biaya.

Ibnu Rusdi berujar, ada regulasi dari IMI agar semua juri dan pengawas balapan memiliki lisensi atau surat sertifikasi resmi saat berada di lapangan. Lajutnya, setiap lomba yang digelar IMI juga harus punya izin dan lisensi.

"Saya berharap, IMI menjadi organisasi yang baik. Kita ingin regulasi yang kami buat berjalan, agar kita bisa melaju hingga tingkat internasional," tutur Ibnu.

Ia menyebutkan, peserta yang menghadiri kegiatan itu sebanyak 50 orang, berasal dari Aceh, Pekanbaru, Batam, Medan dan Jambi. Selain itu, para atlet pembalap terbaik 2015 diberikan penghargaan oleh IMI Aceh dan hadiah masing-masing satu sepeda motor.