Selain skill berkendara saat menggunakan sepeda motor, elemen penting selanjutnya adalah indera penglihatan atau mata. Seperti peribahasa yang mengatakan "dari mata turun ke hati", tapi lain hal dalam berkendara motor, arah pandang menentukan kenyamanan. Mata merupakan sensor yang mengirim data pada otak untuk memerintah semua pergerakan badan untuk mengendali motor.
Simak pendapat Jusri Palubuhu, ia merupakan salah satu instruktur safety riding di Indonesia. "Ilmu dalam balapan motor asalnya dari berkendara sehari-hari. Dan mata merupakan faktor penentu pembalap tersebut cepat. Sama seperti berkendara sehari-hari, mata merupakan pengumpul data," katanya.
Secara tidak sadar dan karena kebiasaan, bro/sis tidak memandang lurus kedepan, rata-rata pandangan dijatuhkan ke jalanan yang akan dilewati saja, dengan begitu mata tidak memiliki data yang banyak. Beda jika mata lurus kedepan, tak hanya jalanan yang akan dijejaki, tapi keadaan sekitar bisa terpantau. "Soal arah pandang ini menyesuaikan, dengan semakin bertambahnya kecepatan mata harus semakin jauh kedepan," kata Jusri.
Alasannya, jarak tempuh akan semakin cepat, maka mata harus secepat mungkin mengirimkan datanya pada otak. Ketika tiba-tiba ada yang menyebrang pada jarak 100 meter dan kecepatan motor 80 km/jam situasi tersebut bisa langsung diatasi, tapi jika penghendara hanya melihat 30 meter kedepan, rintangan tadi tidak bisa terpantau, tiba-tiba harus mengerem pada jarak 30 meter dengan kecepatan 80 km/jam.
Di jalanan naik turun, pandangan mata yang jauh kedepan juga berguna untuk mengantisipasi penggunaan gigi, bro/sis bisa siap-siap umpan gigi lebih rendah, dan saat jalan menurun bisa disiapkan gigi yang pas untuk engine brake.
Metode ini memang harus dibiasakan, untuk langkah awalnya lakukan di lalu lintas sepi dengan jalur lurus yang panjang, baru bertahap ke jalanan ramai.
"Kalau belum terbiasa pasti arah mata akan kembali turun, padahal ini tidak perlu, karena area tersebut sudah dilihat sebelumnya," tutup Jusri. (hondacommunity.net)